Untuk Apa Integritas Dibangun

Februari 2020

Admin Web
Odoo Members

Tiongkok Kuno dalam mengupayakan keamanan bagi rakyatnya dari serangan kelompok Barbar Utara, telah membangun tembok yang tinggi, tebal dan kuat. Dalam 100 tahun pertama, tembok raksasa itu mampu melindungi rakyatnya dari kebuasan kelompok Barbar Utara, karena tidak satupun musuh yang mampu menembus, memanjat maupun mendobrak tembok tersebut. Namun dalam serangan pertama pada 100 tahun kedua, kelompok Barbar Utara berhasil memporak-porandakan kekuatan dan pertahanan rakyat Tiongkok Kuno.

Mengapa hal itu terjadi ? Ternyata Kelompok Barbar Utara yang semula nyaris putus asa menghadapi tembok raksasa Tiongkok Kuno, melakukan perubahan strategi dengan berkolusi kepada petugas penjaga pintu gerbang tembok. Sejumlah petugas disogok dengan sejumlah kepingan emas, agar berpura-pura disandera oleh kelompk Barbar Utara. Sehingga kelompok Barbar Utara dengan mudah masuk ke dalam benteng pertahanan Tiongkok Kuno dan melumpuhkan semua pasukan Tiongkok Kuno.

Kisah di atas bukan sekedar tontonan heroik tokoh legendaris Tiongkok abad ke XVI. Film garapan Kitami Masao itu sarat dengan pesan moral bahwa keberhasilan Tiongkok Kuno membangun tembok raksasa dengan pengorbanan tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit, ternyata sia-sia tanpa disertai pembangunan integritas generasi penerusnya. Sehingga generasi penerus yang ditugasi dan diamanahkan menjaga pintu gerbang tembok dengan mudah melakukan pengkhianatan yang merugikan seluruh rakyat Tiongkok Kuno.

Maka kebiasaandan toleransi pelanggaran regulasi, etika, komitmen dan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari di negeri ini, harus segera diminimalisir bahkan dicegah sedini mungkin. Dikhawatirkan gejala yang akan memiskinkan integritas tersebut, seperti kebiasaan korupsi, kolusi dan nepotisme akan berkembang menjadi budaya yang diwajarkan atau diterima dikalangan masyarakat. Apabila hal itu terjadi, maka ibarat kapal yang lambungnya bocor di mana-mana tidak diperbaiki, akan segera tenggelam ke dasar laut.