Kegagalan Bisnis dari Nokia

Agustus 2021

Admin Web
Odoo Members

Kegagalan Bisnis Dari Nokia

Perusahaan Nokia berasal dan berkembang di sebuah desa kecil yang ada di Finlandia. Nokia awalnya hanya sebuah perusahaan kertas yang kemudian berkembang menjadi perusahaan elekteonik di tahun 1960-an. Setahun kemudian Nokia meluncurkan produk seluler Pertamanya  dengan nama Mobira Senator. Nokia kemudian menjadi leader bagi semua perusahaan ponsel yang ada di dunia. Keuntungan semakin melambung tinggi dan nilai saham semakin bertambah. Sayangnya perusahaan lain mulai bermunculan dengan tenaga ahli yang berkompetensi dimana koneksi data menjadi sebuah sistem komunikasi data di masa depan, bukan lagi komunikasi suara. Dan sayangnya Nokia baru menyadari hal ini di tahun 2013 saat divisi hardware Nokia diakuisisi oleh Microsoft dan disitulah akhir masa kejayaan Nokia yang menganggap remeh semuanya.

Bergerak terlalu lambat

Operasi sistem symbian merupakan sistem operasi yang berbayar dan tertutup untuk perubahan. Inilah yang membuat Nokia kemudian semakin meredup karena mereka terlambat untuk membuat sistem operasi symbian menjadi open source. Mereka melakukannya ketika Android sudah hadir dan diterima dengan baik oleh konsumen. Pergerakan yang terlalu lambat membuat Nokia perlahan-lahan ditinggalkan konsumen setianya.

Melupakan konsumen

Kondisi Nokia yang kekurangan tenaga ahli dalam hal software tidak menjadikan mereka sadar. Mereka pun tidak fokus pada compatibility aplikasi mereka. Justru yang dilakukan malah merancang sebuah handphone yang tidak bisa memainkan game yang biasa dimainkan. Alhasil konsumen pun tidak mau memilih mereka. Ini sama saja tidak memperhatikan kebutuhan konsumen yang artinya seperti membuat peti mati sendiri. Smartphone Nokia yang mempunyai platform Symbian dianggap gagal dan tidak diterima di pasaran karena tidak menarik perhatian konsumen yang ingin mendapatkan smartphone yang user friendly dan compatible dengan berbagai aplikasi yang mereka butuhkan.

Budaya inovasi gagal dikembangkan

Artinya Nokia tidak bisa merasa ada yang kurang. Mereka selalu puas dengan apa yang sudah mereka kerjakan. Tidak melakukan inovasi artinya tidak mampu menyelamatkan perusahaan dari ketergantungan pada usaha bidang hardware. Mereka puas dengan keberhasilan yang sudah dimiliki dan gagal dalam merencanakan perkembangan selanjutnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

Tidak mendengarkan masukan

Masukan atau saran amatlah dibutuhkan oleh sebuah perusahaan karena perusahaan tidak bisa menilai kinerja diri sendiri secara efektif dan subjektif. Jika menilai diri sendiri biasanya yang dinilai adalah hal yang positifnya saja sedangkan yang negatifnya dibiarkan dan tidak ditindak lanjuti lagi. Padahal itulah yang harus diperbaiki. Perusahaan harus terbuka dengan saran dan kritik yang membangun dengan tujuan untuk mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik lagi dan mendapatkan posisi yang baik di masa mendatang.
Sebuah pepatah mengatakan inovasi atau mati. Memang begitulah adaya, jika tidak melakukan inovasi 
maka akan tetap diam di tempat kemudian lama lama menjadi mati.
cerita diambil dari
https://koinworks.com/